Senin, 19 November 2012

ciri ciri kayu

Berbagaimacam Ciri Ciri Kayu


1. Ciri-ciri kayu Mahoni
Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung..
Kayu Mahoni 



2. Ciri-ciri Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
Kayu Bangkirai

3. Ciri-ciri Kayu Kamper 
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Kayu Kamper

4. Ciri-ciri Kayu Meranti Merah 
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.
Kayu Meranti


5. 
Ciri-ciri Kayu Sonokeling 
Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah,berwarna ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah juga kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang. 

  6. Ciri-ciri Kayu Sungkai 
Kayu sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon sungkai diameternya tidak terlalu besar.





8. Ciri Umum Kayu Albasia
Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat (seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras. Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering. Sifat kayu : Kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah sampai kering ta nur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikering kan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya me lengkung atau memilin.


9. Ciri Umum Kayu Pinus
Ciri-ciri fisik pinus (Pinus merkusii jungh et de Vriese) banyak menghasilkan getah dan pengaruh pemberian stimulansia serta kelas umur terhadap produksi getah pinus di RPH Sawangan dan RPH Kemiri, KPH Kedu Selatan Perum Perhutani unit Jawa Tengah Author: Doan, Ali Nico Gerard Abstract: Pittzrs merlc~sii Jungh et de Vriese dapat memberikan hasil benrpa kayu dan non kayu (getah). Getah Pinus dapat ddilah rnenjadi gondorukern dan terpentin. Gondomkem dapat digunakan untuk berbasai keperluan, antara lain untuk bahan campuran cat, vernis, politur kayu, lem, kosmerik, ban, batik, tinta, plastik, kembang ayi, dan kertas. Permintaan terhadap g-ondorukem dari berbagai industri saat ini semakin rnenin~kat, namun ha1 tersebut tidak diimbangi oleh jumlah persediaan yang ada akibat keterbatasan jurniah produksi getah Pinus. Berbagai upaya. terns diIakukan untuk dapat rneningkatkan jumlah produksi getah Pinus, salah satunya adalab dengan menggunakan stimulansia dalam proses penyadapan serta melakukan identifikasi ciri-ciri fisik pohon Pinus yang banyak menshasilkan getah.

10. Ciri Umum Kayu Pulai/Lame
Di antara beragam jenis pulai, yang tergolong populer adalah pulai putih atau orang Sunda bilang lame bodas (Alstonia Scholaris R.Br) dan pulai hitam atau lame hideung (Alstonia angustiloba Miq.). Ada yang menamakan pulai hitam sebagai pulai darat. yang jelas tidak ada hubungannya dengan buaya darat
Perbedaan yang mencolok di antara keduanya ada pada warna batang pohonnya. Kulit batang Pulai putih, sesuai namanya cenderung putih, broken white kali ya… Sedangkan pulai hitam ya agak gosong. Bentuk daun dari pulai putih lebih bulat menyerupai kamboja dibandingkan pulai hitam yang lebih memanjang.
Dari keduanya bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, meski pulai putih lebih populer dalam hal ini. Sekilas pengamatan di beberapa daerah, pulai hitam lebih sering ditanam sebagai tanaman kayu dibandingkan dengan Pulai putih. Menurut Martawijaya, A. et al. 1992. Indonesian Wood Atlas Vol. I. AFPRDC, AFRD, Dept. of Forestry, Bogor, Indonesia p: 116; Prosea 5(1) p:88 kerapatan kayu (kg/m3) pulai hitam dapat diklasifikasikan dengan Rendah (240), Sedang (360), dan Tinggi (490) dengan kelembaban isi 15 %.

11. Ciri Umum Kayu Jati
Ciri-ciri Jati menurut Hardjodarsono (1976) adalah sebagai berikut :


  •  Bentuk pohon besar pada umur 100 tahun dengan tinggi 25-50 meter menurut bonitsit
  •  Batang dapat bulat dan lurus apabila tumbuh ditempat yang subur, tapi pada tanah-tanah yang kurang subur dan tegakan yang kurang rapat serta akibat dari kebakaran dan pengembalaanmempunyai kecenderungan untuk melengkung. Batang-batang yang besar biasanya menunjukkan penampang yang tidak rata.
  •  Tajuk tidak beraturan, berbentuk bulat telur, terpasang agak rendah di tegakan-tegakan yang kurang rapat.
  •  Bentuk dahan bengkok-bengkok dan berlekuk-lekuk, bercabang banyak dengan ranting-ranting yang kasar, berpenampang empat persegi dan berbulu banyak.
  •  Daun berhadapan, berpucuk lancip dan bertangkai pendek. Bagian atas hijau kasar, bagian bawah daun hijau kekuning-kuningan, berbulu halus. Dengan diantaranya rambut-rambut kelenjar merah mengembung, kalau dirusak daunnya menjadi merah.
  •  Susunan bunga banyak terminal, bulir-bulir bercabang tersusun, berbulu halus, panjang 40-70 cm dan lebar 55-80 cm dengan banyak sekali bunga-bunga kecil, putih, berkelamin dua. Pada musim berbunga menyebabkan tajuk berwarna keputih-putihan.


12. Ciri Umum Kayu Meranti
Meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya (Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³).berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan
BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu terkadang menghasilkan kedua macam kayu itu.

Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreoso

13. Ciri Umum Kayu partikel block
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus, campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat.

14. Ciri Umum Kayu Multiplek
Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

15. Ciri Umum Kayu Teak Block
Hanya ada satu perbedaan menurut pengetahuan teknis saya. Ada tambahan satu lapisan lagi pada satu papan blok permukaan untuk menambah nilai estetika, lapisan veneer yaitujati. Namun memilih dan menghasilkan blok jati tidak suka jenis lain dari papan buatan.Dengan alasan utama pabrik untuk membeli blok jati, ada beberapa kondisi penting yang harus dipenuhi:
  •  Seharusnya tidak ada goresan benda tajam / tumpul jati blok di atas permukaan.Goresan akan terlihat setelah produk selesai meskipun warna gelap. Oleh karena itukompilasi blok jati harus dicatat, blok permukaan dilapisi jati jati yang harus kontak dengan permukaan yang dilapisi jati juga.
Mengapa? Permukaan non-jati di blok jati tidak prioritas sehingga kontrol dan penanganan yang kurang tepat. Beberapa lembar dapat ditemukan tumpang tindih yang dapat menyebabkan goresan pada permukaan jati.
  •  Seharusnya tidak ada tumpang tindih veneer. Veneer Jati dibuat sangat tipis (hingga0,3 mm) dan diproduksi oleh metode mengiris kayu jati solid. Proses pelapisan di blok jatidapat terjadi tumpang tindih, ini cacat telah diantisipasi oleh produsen blok jati, namunakan selalu ada produk yang cacat ini. Tumpang tindih membuat permukaan tampakmenggembung dan tidak merata.
  •  veneer mengupas, Ketebalan veneer sangat tipis dan rentan terhadap goresan, berdampak kecil pada permukaan blok jati dapat membuat veneer mengelupas dan blok jati tidak dapat digunakan.
  • http://justikacitrarossi.blogspot.com/

piano guys


Senin, 27 Agustus 2012

Android 4.0 Explained

Android 4.0 Explained


Android™ 4.0, Ice Cream Sandwich, is bringing more than an entirely new look and feel to the popular mobile platform. Here’s a quick tour of the enhanced features, flexible options and cool highlights that have everyone excited.

More Flexible and Feature-Rich User Interface

Android 4.0 serves up more of the features and flexibility people have come to love. Ice Cream Sandwich makes it easier to multi-task and keep track of open apps. It offers highly customizable home screens with resizable widgets. Plus, fonts and type are now easier to read. Android 4.0 impresses with its intuitive and polished user interface — first available on the Samsung Galaxy Nexus™ smartphone.
Here are some of the new user interface highlights:
  • Multitasking just keeps getting better with new features that let you seamlessly move between tasks, view recent apps, and manage incoming messages.
  • Seamless Design creates a clean look with virtual Back, Home, and Recent Apps buttons that remove all off-screen buttons from the phone’s face.
  • Resizable widgets that can be easily expanded to show more content; or shrink them down to save space.
  • Time-saving lock screen actions let you leapfrog directly to tasks, such as taking photos, checking messages or playing music.
  • Swipe for faster response to dismiss notifications, tasks and browser tabs that may pop up.
  • Improved text input and spell-checking for greater accuracy and speed. Error correction and word suggestions have also been enhanced thanks to a new and improved set of dictionaries.
  • Powerful voice input engine that lets you dictate text, speak continuously for an extended time, pause for intervals, and even add punctuation to create grammatically correct sentences.
  • Control over-network data to better meet your needs if you have a tiered or metered data plan.
  • Greater accessibility tools for the blind and visually impaired, including explore-by-touch mode.

Greater Communication and Easier Sharing

Another one of the main areas of focus is how Android 4.0 is specifically designed for the way people live—and share—their lives. It provides many rich communication and social touchpoints across the system, making it even easier to talk, email, text and post just about anything.
  • New People app and richer profile information includes a larger profile picture, phone numbers, addresses, status updates, events and one handy button for connecting on integrated social networks.
  • Unified calendar brings together all your personal, work, school and social agendas in one manageable place. Other applications can also be given permission to contribute events for an integrated view across multiple calendars.
  • Visual voicemail features integrate incoming messages, voice transcriptions, and audio files messages from one or more providers all in one place.
  • Rich and versatile camera capabilities let users capture and edit sharp images and easily share them with friends and family. The built-in face detection locates faces in the frame and automatically sets focus for greater clarity.
  • Redesigned Gallery app complete with Photo Editor makes it a snap to manage, display,show , and share all your photos and videos.
  • Live Effects for transforming video add intrigue, interest and fun and cool effects to any of your videos captured in the Camera app. Change the background, set morphing effects, and transform facial features with the tap of a finger.
  • Screenshot sharing lets you snap a screenshot, store it locally, and easily edit, view or share it in other apps.

Expanded Cloud Connectivity

Android 4.0 lets you better harness the power of cloud computing with greater ease and flexibility. By adding several new browsing and email features, you now can have access to more capabilities while still keeping your communications organized and simple.
  • Powerful web browsing lets you instantly sync and manage Google Chrome™ bookmarks from all of their accounts, jump to their your favorite content faster, and save a copy for offline reading.
  • Improved email management features smarter auto-completion capabilities that help you find and add frequent contacts more quickly. Inputting frequently used text and replying to messages are also greatly enhanced, including an integrated menu of accounts and a resizable email widget for better organization.

Innovation that’s Simply Brilliant

Lastly, Android 4.0 pushes the boundaries of communication and sharing with new jaw-dropping capabilities, including:
  • Android Beam for NFC-based sharing lets you instantly exchange your favorite apps, contacts, music, videos—virtually anything by simply tapping two near field communication (NFC) devices together.
  • Face Unlock lets users access their device with state-of-the-art facial recognition technology. The front-facing camera identifies your image and unlocks your device instantly.
  • Wi-Fi Direct™ and Bluetooth® HDP lets users connect directly to nearby peer devices over Wi-Fi®, for more reliable, higher-speed communication, eliminating the need for an internet connection or tethering.